Memulai Gaya Hidup tanpa Plastik Teens Go Green Indonesia
Memulai Gaya Hidup tanpa Plastik via Unsplash


Keresahan terhadap
penggunaan plastik sekali pakai pasti pernah terpikir dalam benak kita, entah
kalian yang tergabung dalam organisasi lingkungan maupun yang tidak tergabung dalam
organisasi lingkungan. Merasa bersalah setiap kali melihat plastik yang kita
gunakan, namun disisi lain kita seakan tak bisa menolak untuk menggunakannya.
Terasa berat juga bingung. Pernahkah kalian merasakan hal seperti itu?

Mengikuti tantangan tujuh
hari tanpa plastik pasti tidak akan mudah dan setelah menjalankannya, aku
sendiri merasakan memang tidak semudah itu. Setiap harinya kita pasti mengkonsumsi
sesuatu, seperti belanja online, jajan cemilan di warung atau minimarket, beli makanan
dan minuman.

Jika tidak beli sendiri, plastik itu seakan datang menghampiri
kita melalui tangan-tangan orang lain seperti ditraktiran teman di kantor atau
kampus, disuguhi saudara saat berkunjung ke rumahnya, bahkan dibelikan orangtua
untuk hidangan makan malam. Hal tersebut membuat puasa plastik tidak berjalan
sesuai rencana. Yaah…mau bagaimana lagi? Kita memang hidup berdampingan dengan
orang lain. Oleh karena itu, diawal aku bilang tantangan ini sulit. Mungkin kita
bisa saja menahan diri untuk tidak menggunakan plastik atau diet plastik untuk
meminimalisir penggunaan plastik, namun bagaimana dengan orang disekitar kita?

Bertahap ya, karena tidak
ada salahnya melakukan perubahan yang dimulai dari dalam diri kita.
Mengedukasi
orang lain secara tidak langsung dengan cara kita mengubah sedikit demi sedikit
perilaku hijau kita. Walaupun secara personal, aku sendiri gagal menjalankan
tantangan #7dayszeroplastic tapi aku rasa point utamanya bukan kita gagal atau
berhasil, melainkan menumbuhkan kesadaran dalam diri kita.

Coba deh aku mau
tanya, apa saat menjalankan tantangan ini, kalian menjadi lebih berhati-hati
dan berpikir bagaimana caranya untuk mengkonsumsi sesuatu namun dengan
menghindari penggunaan plastik?

Tanpa sadar kita menjadi lebih kreatif loh, tidak
lupa pula untuk membawa tumbler kemanapun, sedia reusable bag untuk berbelanja, membawa kotak makan, juga membawa sedotan
berbahan kayu atau stainless sendiri.

Rasa kesadaran itupun
semakin tumbuh seiring hari demi hari saat menjalankan tantangan ini, hingga
berdampak pada perasaan kita setelahnya. Saat tantangan #7dayszeroplastic ini
telah usai, entah kenapa ada perasaan bersalah yang semakin menjadi-jadi setiap
kali melihat diri sendiri menggunakan plastik.

Memang untuk saat ini akan
terasa sulit menghindar sepenuhnya dari konsumsi plastik, tapi bukankah kita
masih bisa mengurangi penggunaan plastik?

Yuk, kita sama-sama berjuang dan
saling memotivasi agar semangat perubahan ini dapat terus menyala!

Penulis : Tiara Permata Sari, Volunteers Teens Go Green Indonesia