merupakan permasalahan klasik yang dimana bukan hanya dialami masyarakat yang
tinggal di Ibukota, namun sudah hampir menyeluruh terjadi di kota-kota di
Indonesia. Banjir dapat terjadi dikarenakan saluran air yang tersumbat oleh
sampah, intensitas curah hujan yang tinggi serta beberapa faktor lainya. Dimana
banjir yang sering terjadi didaerah saya ternyata diakibatkan oleh masyarakat
yang masih sering membuang sampah sembarangan, bahkan setiap banjir terjadi
bukan hanya air melainkan sampah juga ikut terbawa kejalan. Sehingga setelah
banjir surut banyak sampah tertinggal diteras rumah saya. Jenis sampah yang
banyak dibuang yaitu mulai dari sampah rumah tangga, popok bayi, bahkan pernah
dalam suatu waktu ada masyarakat yang membuang kursi yang sudah tidak layak
pakai.
Saluran
air yang terdapat di sebelah rumah saya termasuk saluran air yang cukup besar, sehingga masyarakat sering membuang
sampah secara langsung. Kebanyakan sampah plastik inilah yang menyebabkan
penyumbatan pada titik akhir saluran sehingga menjadi salah satu faktor
penyebab banjir. Risiko tinggal bersebelahan dengan saluran air tentunya
mempunyai tantangan tersendiri. Hal ini berdasarkan pengalaman saya, terlebih
saat hujan datang, dimana dalam waktu 1 jam jika intensitas hujan cukup tinggi
mengakibatkan banjir. Dimana dalam hal ini, dapat dikatakan masyarakat kita
masih minim edukasi mengenai pemilahan sampah dan pengelolaan sampah. Selain
itu kita juga penting menjaga ekosistem hulu hingga hilir. Dimana jika
ekosistem dapat terjadi keseimbangan maka keberlangsungan kehidupan dapat
berjalan seimbang dan semestinya.
Untuk
menjaganya, maka kita perlu melakukan suatu aksi dan gagasan ide kreatif untuk
menyelamatkan keseimbangan ekosistem yang sekarang sudah mulai terjadi
kerusakan, seperti pada ekosistem perairan. Kita dapat bergerak baik individu
maupun berkelompok dengan mengikuti kegiatan kerelawanan di bidang lingkungan
salah satunya teensgogreen.
Mengikuti kegiatan kerelawanan ini akan menambah
ilmu dan membuka wawasan akan lingkungan sehingga kita mempunyai bekal ilmu
sebelum turun lapangan. Namun jika generasi penerus bangsa tidak mempunyai
kepedulian akan isu lingkungan maka kerusakan akan terjadi dimana-mana. Dunia
sekarang tengah menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu akibat pemanasan
global, dimana penggunaan beberapa produk rumah tangga, asap kendaraan bermotor
serta beberapa limbah industri menyebabkan polusi udara dan menyebabkan efek
pemanasan global.
Adapun disisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan dan
menguatkan ketahan pangan. Hal ini dikarenakan akibat pola iklim yang tak
menentu maka petani juga tidak menentu untuk melakukan panen. Jika biasanya
petani melakukan panen 2 kali dalam setahun bisa menjadi 1 kali dalam setahun
akibat perubahan iklim yang tak menentu. Sehingga diharapkan Indonesia dapat
mempersiapkan kebutuhan dalam negeri agar keadaan ekonomi tetap stabil dan
tidak terjadi kenaikan harga dipasaran.
—-
Tulisan ini dibuat oleh :
Ayu
Dalilah P U, Lahir di
Palembang, Sumatera Selatan 22 tahun silam yang merupakan seorang mahasiswa
Farmasi disalah satu Universitas Negeri di Sumatera Selatan. Kegiatan saat ini
sedang sibuk mempersiapkan sidang akhir guna menyelesaikan syarat sebagai seorang
Sarjana. Selain itu sedang menyibukan diri dibidang lain seperti mengikuti
kegiatan kerelawanan dan usaha membuat bucket dan frame 3D yang bisa diberikan
baik sebagai kado atau hadiah untuk wisudah maupun untuk keluarga.