Teens Go Green Indonesia dalam episode ke 14 mengangkat tema How to be Tank Company dengan narasumber Fabian
Wiropranoto
dari tim Research Su-re.co dan Pasthika Maya dari tim Business and
Event Su-re.co.
 

            Sustainability and Resilience (su-re.co)
adalah organisasi yang mengedepankan konsep Environmental think-, do-, and
be-tank.
Su-re.co digagas oleh Prof. Dr. Takama pada tahun 2015. Memiliki misi
menciptakan sebuah komunitas tangguh dengan mengimplementasikan riset dari
perubahan iklim think-tank, scientific riset, and sustainability. Tujuannya
untuk berkontribusi membantu petani dalam beradaptasi dengan perubahan iklim.

Pertanian merupakan sektor krusial yang terdampak perubahan iklim, tetapi
kurang diperhatikan. Su-re.co sendiri berperan untuk mendukung produk petani
kopi dan cokelat lokal Indonesia, khususnya Bali dan Nusa Tenggara, dengan
potensi tinggi, tetapi mereka justru memiliki pendapatan rendah.  

            Fokus utama dari Su-re.co adalah Environmental
Think-Tank and Climate Change.
Memberikan edukasi terkait perubahan iklim
dengan melakukan mitigasi dan adaptasi bagi para petani. Mitigasi dilakukan
dengan mengurangi dari luar sedangkan adaptasi dilakukan dengan membatu mereka
yang terdampak dalam isu yang berkelanjutan ini. Perubahan iklim tidak hanya
terkait dengan lingkungan, tetapi sosial dan ekonomi juga akan terdampak
signifikan di dalamnya. Petani mengalami dampak signifikan dengan terjadinya
perubahan iklim, mereka mengalami gagal panen karena iklim yang kian sulit
untuk diprediksi menggunakan sistem tradisional. Hal tersebut membawa petani
pada pendapatan yang rendah, sehingga dibutuhkan suatu upaya berkelanjutan
menggunakan pendekatan holistik yang dapat menyelamatkan pertanian dari krisis iklim
ini.  

            Proyek besar yang sedang dikerjakan
oleh tim research melalui komisi Eropa dengan tujuan melakukan eksplorasi
energi terbarukan di Indonesia. Singkatnya, melakukan penelitian mengenai
energi terbarukan guna mengurangi emisi sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Indonesia. Hal tersebut didasari karena banyak teknologi yang “sempura” telah
dibuat, tetapi kurangnya sosialisasi dan edukasi menjadikan teknologi terlalu
sukar bagi para petani menggunakannya. Alhasil teknologi yang telah diciptakan tidak
terpakai dan memberikan hasil yang inklusif. Su-re.co menciptakan desain biogas
biogas terbaru dan mudah sehingga dapat digunakan petani secara efektif. Selain
itu, su-re.co juga bekerja sama dengan BMKG setempat untuk memberikan edukasi
melalui Sekolah Lapang Iklim dengan pokok bahasan bagaimana petani dapat
memahami perubahan iklim itu sendiri dan beradaptasi dengan anomali cuaca yang
sudah tidak lagi akurat apabila dianalisis menggunakan sistem tradisional.

            Tidak hanya membantu petani melalui
teknologi, su-re.co juga mengembangkan bisnis yang berfokus pada petani kopi
dan cokelat di daerah Bali dan Nusa Tenggara. Cokelat dan kopi-kopian diolah
menjadi seperti gluten cookies, candle, dan berbagai jenis olahan cokelat kopi
lainnya. Produk tersebut notabennya dipasarkan di wilayah Indonesia, tetapi
tidak menutup kemungkinan untuk jenis Candle sudah melakukan ekspor ke Jepang. 
Selama
masa pandemi, sektor bisnis ini mengalami tantangan tersendiri dari segi
distribusi maupun maket yang dijajalkan. Su-re.co melakukan kerja sama dengan
Bali Jimbaran, Ubud Yoga, dan kerja sama dengan market Jakarta serta Yogyakarta.
Pandemi juga mendorong su-re.co bertransisi dengan NGO dan membangun kerja sama
dengan partner Indonesia lainnya. Maka dari itu, peningkatan kerja sama dan
melebarkan sayap ke bisnis e-commerce sedang dikembangkan. Sebelum pandemi,
su-re.co juga mengembangkan kegiatan luring melalui
training educational untuk
mahasiswa dan perusahaan yang datang ke Bali dengan lebih berfokus ke Waste Management.
Memberikan fasilitas untuk mengetahui isu lingkungan yang ada di Bali
khususnya.