Peserta Green Camp 2019 |
Dan malampun tiba, saatnya saya dan teman – teman belajar bersama lagi terkait Konsep Zerowaste yang dibawakan oleh Mbak Putri dari Song Song. Disini kami disadarkan terkait kondisi sampah terhadap dunia saat ini khususnya Indonesia. Dan juga saya belajar bagaimana untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan sekitar dengan dimulai dari memilah sampai sampai dengan mengolah sampah organik dan anorganik menjadi media tanam dan juga membuat Eco Break dai sampah plastik dan sampah bekas makanan ringan. Sungguh ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya dan teman – teman kaum milenial untuk menyelamatkan dunia ini dari dampak sampah yang sudah terjadi. Dan yang terkena dampak bukan hanya air, daratan, dan udara tapi juga bisa berdampak terhadap keanekaragaman hayati yang masih ada.
Ngeliwet bareng |
Lalu keesokan harinya saya dan teman sekelompok melakukan observasi terhadap penduduk sekita Kampung Ciwaluh dan Kampung Cipeucang. Observasi yang kami lakukan berupa wawancara dan pengamatan lapangan secara langsung. Dari hasil observasi yang kami lakukan banyak sekali hal – hal yang tidak kami duga ternyata dilakukan oleh penduduk sekitar, yakni sebagian besar masyarakat membakar sampahnya sendiri yang dikarenakan masih minimnya ilmu pengelolahan sampah dan juga tidak adanya pengangkutan sampah menuju TPA, sehingga penduduk sekitar memutuskan untuk membakar sampah setiap pagi di halaman belakang mereka. Adapun tempat pembuangan sampah terpusat namun sayangnya penggunaannya masih belom maksimal dan penduduk sekitar masih belum memilah sampah organik dan anorganik jadi petugas ekowisata kesulitan untuk mengolah sampah organik, maka dari itu mereka langsung melakukan pembakaran sampah ditempat tersebut.
Kegiatan selanjutnya kami diberi kesempatan untuk membuat media tanam dari sampah organik dengan cara composing. Dan juga membuat Eco Break dari botol plastik dan sampah bungkusan makanan ringan yang telah kami kumpulkan saat melakukan observasi. Dan keesokan paginya kami mejelajahi bukit sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrangi, dan kami disuguhkan oleh pemandangan kapung Ciwaluh yang sangat indah sehingga membayar keringat peluh kami saat menanjak bukit itu.
Sangat menyenangkan mengikuti Green Camp 2019. Banyak sekali ilmu dan pegalaman yang saya dapatkan dalam kegiatan ini dan tidak lupa juga saya mendapatkan banyak sekali teman baik teman dari Jakarta, Depok dan juga teman – teman dari Kampung Ciwaluh. Semoga dnegan adanya Green Camp ini dapat menyadarkan para kaum milenial akan masalah – masalah terkait lingkungan sekitar dan juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk menjaga dan merawat bumi ini. Dan adapun pesan yang sangat teringat oleh saya untuk seluruh manusia dibumi ini, yakni “Bumi ini bukan warisan Nenek Moyang, Tapi Titipan Anak Cucu”. Semoga pesan tersebut selalu menyadarkan seluruh manusia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. (@bamsutris/TGG)
—
Penulis : Alvira Novitasari, anggota Teens Go Green 2019